Pondok Pesantren Miftahul Huda Putri, Pesawahan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menyelenggarakan kursus pelatihan menulis dengan topik “Restorasi Sastra” Pondok Pesantren Melalui Menulis”. Kegiatan untuk menjaring penulis-penulis terpercaya dari kalangan santri ini diselenggarakan pada Jumat (21/2) ini bertempat di aula Pondok Pesantren setempat, yang selain merupakan rangkaian kegiatan HUT Pesantren ke-43, juga merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya.
Jumat sore dengan berbagai kegiatan seperti latihan mengaji, latihan hadroh dan juga pelajaran menulis. Pengasuh Pondok Pesantren sekaligus penggagas kegiatan Umnia Labibah mengatakan, kegiatan sekolah menulis ini bertujuan agar para santri saling mencintai dunia tulis menulis.
Menurutnya, pendiri Pondok Pesantren Miftahul Huda Pesawahan, KH Zaini Ilyas, merupakan kiai yang sangat produktif. “Dia banyak menerjemahkan karya ulama Salaf, menulis syi’ir, menerjemahkan beberapa surat Al-Quran dan juga menulis khotbah,” jelasnya. Semangat menulis yang diungkapkan KH Zaini Ilyas menurut Umnia harus menjadi semangat agar para santrinya senang mengkomunikasikan gagasannya melalui tulisan. “Dengan menuliskan Islam yang diajarkan di pesantren, maka keramahan Islam, toleransi dan solidaritas Islam dapat menyebar dan menjadi penyeimbang wacana Islam yang disampaikan oleh sebagian pihak di masyarakat dengan watak yang bermusuhan, seringkali meremehkan dan anti-toleransi,” ujarnya. Kursus menulis pertama ini mempertemukan 40 siswa. Novelis dan seniman Banyumas Indra Defandra berperan sebagai mentornya. Menurut Indra, sekolah menulis ini memiliki potensi momentum pertumbuhan, dengan peserta yang proaktif dan reaktif. Dunia pesantren berpotensi melahirkan penulis-penulis yang kredibel. “Dari mata kuliah menulis ini peserta akan menulis novel yang nantinya dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai puncak acara Haflah Pondok,” jelas Indra.